Dialah Allah Yang Maha Nyata lagi Maha Tersembunyi. Sang Pemilik 99 asma’, sifat dan af’al nan tak terhinggakan. Yang Maha Menguasai langit dan bumi. Yang Maha Mengatur segenap gerak kehidupan dan penghidupan di semestaNya dengan atas kehendakNya. Dialah Rabb Yang Mencurahkan cahaya hidayah nan suci tersucikan kepada siapapun yang dikehendakiNya. Dialah Rabb Yang Maha Menciptakan jin dan manusia. Dialah Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia. Ke-MahaAgungan-Nya tak terukurkan, tak terjangkaukan, tak tergapaikan dan tak terjabarkan oleh apapun dan siapapun dengan atas kehendakNya. Hanya kekasih sejatiNya, Rasulullah SAW, nabi akhirul zaman, yang Allah kehendaki untuk mengenal dan mencintai pribadiNya dengan sebenar – benar pengenalanNya dan kecintaanNya.
Sesungguhnya pada segenap gerak
kehidupan dan penghidupan di alam semesta, terdapat tanda – tanda kekuasaan
Allah yang tak terhinggakan dengan atas kehendakNya. Termasuk segala sesuatu
dalam diri manusia baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Manusia terciptakan
dalam keadaan yang sempurna dan tersempurnakan dengan atas kehendak Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. At Tiin ayat 4: “Dan sesungguhnya Kami ciptakan
manusia dalam bentuk yang sempurna.”
Demikian Allah tegaskan dalam
firmanNya tersebut bahwa sesungguhnya manusia terciptakan dalam bentuk yang
sempurna. Baik pada sisi lahiriah maupun sisi bathiniahnya dengan atas kehendak
Allah. Namun, Allah tegaskan pula pada ayat berikutnya yang berbunyi: “Kemudian Kami kembalikan dia ke
tempat yang serendah-rendahnya.”
Sesunguhnya, tempat yang
serendah-rendahnya dalam ayat tersebut tak hanya bermakna dunia atau bumi yang
kita pijak ini. Tempat yang serendah-rendahnya dalam ayat tersebut mengandung
makna yang luas dan meliputi dua dimensi kehidupan, yakni dimensi duniawi dan
ukhrowi. Manusia yang dalam kehidupannya hanya menuruti ego dan hasrat diri,
maka pastilah ia akan terjerembab dalam kehinaan dan kenistaan yang nyata di
dunia bahkan kelak di akhirat dengan atas kehendak Allah.
Sengaja Allah ciptakan ego dan
hasrat diri (atau dikenal juga dengan istilah hawa nafsu) sebagai bentuk ujian
bagi manusia dalam menjalani dinamika kehidupan dan penghidupannya di bumi
Allah dengan atas kehendakNya. Hanya jiwa yang senantiasa kembali dan
terkembalikan kepada Allah-lah yang akan mendapat keselamatan dan kebahagiaan
di dunia ini bahkan kelak di akhirat dengan atas kehendak Allah. Sebagaimana
firman Allah dalam Q.S. Al Fajr ayat 27-30 yang artinya: ” Hai jiwa
yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai; lalu masuklah
ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku”
Jiwa yang tenang yakni jiwa
manusia yang senantiasa kembali kepada Allah dan tunduk patuh kepada Allah di
segenap aspek kehidupan dan penghidupan lahir maupun bathinnya dengan atas
kehendak Allah. Manifestasi ketundukpatuhan jiwa pada Allah tercerminkan dalam
kondisi lahir maupun bathin yang senantiasa Sadar Allah Fokus Allah. Jiwa yang
senantiasa Sadar Allah Fokus Allah akan menjadikan ego dan hasrat dirinya
sebagai pijakan untuk sampai kepada Allah dan mengenalNya dengan sebenar-benar
pengenalanNya melalui pintu Rasulullah SAW dengan atas kehendak Allah. Ego dan
hasrat diri harus benar – benar tertundukpatuhkan dalam dimensi kesadaran akan
Allah dan kefokusan kepada Allah yang mengalir dalam hati, pikir dan tubuh kita
dengan atas kehendak Allah. Seseorang yang telah full Sadar Allah Fokus Allah
akan senantiasa berada dalam jagaan cahaya suci Allah baik ketika hidup di
dunia bahkan kelak di akhirat dengan atas kehendak Allah.
Kebahagiaan sejati yakni tatkala
diri ini telah terbebas dari belenggu ego dan hasrat diri dengan atas kehendak
Allah. Terbebasnya diri dari belenggu ego dan hasrat diri hanya akan terwujud
ketika jiwa kita telah benar-benar menjadikan Allah ‘Azza wa Jalla sebagai
tujuan hidup hakiki dengan atas kehendakNya. Dialah Rabb semesta alam yang Maha
Berkehendak atas segala yang ada di langit dan di bumi, baik yang nyata maupun
yang tersembunyi.
Silahkan tambahkan komentar Anda, Semoga dapat sama-sama membangun. Terima kasih.
EmoticonEmoticon