yang pasti ini
bukan yang pertama, dan tak tahu apakah ini yang terakhir. Pernah terfikirkan
sebuah nama dari banyak referensi, hingga berusaha membuat yang terbaik untuk
sebuah identitas. Tapi tak hanya satu atau dua kali, ternyata diluar dugaan
telah banyak waktu yang terbuang untuk ini. Apakah berlanjut untuk usaha
pembuatan judul selanjutnya? Entah kapan tapi ku berharap nama ini akan menjadi
besar dan berkesan sehingga tidak menyia-nyiakan waktu yang terbuang itu. Jika
masih berlanjut, paling tidak ada hal baru yang didapat, seperti pengalaman
membuat banyak desain yang tidak langsung sebenarnya bermula dari banyak proses
penamaan diri. Ya, ku sebut ini penamaan diri karena semua bersumber dari rasa
suka untuk terus melanjutkannya, seperti ketika kita nonton film yang disukai
dan tidak mau melewatkan tiap episodenya.
Ya, Andimensi menjadi identitas diri yang dari sekarang dirasakan paling pas dan cocok untuk penggambaran diri. Tapi mengapa dimensi? Apakah itu dimensi? Memang sewajarnya dan seharusnya saya menjelaskan arti dalam ranah ilmu sains. Dimensi adalah sebuah sistem yang diukur dari kemungkinan gerak bebasnya. Misalnya saja ketika ada kemungkinan gerak hanya ke depan dan ke belakang dia disebut dimensi satu, sedangkan ketika dia bisa ke atas dan ke bawah maka dia disebut dua dimensi. Dalam kenyataannya makhluk yang hidup di tiga dimensi plus waktu.
Untuk mempermudah pemahaman mungkin akan sedikit saya jelaskan. Dari dimensi Nol. Dimensi nol adalah titik. Bukan dalam pengertian dari dimensi lain, karena titik dalam dimensi lain bisa jadi memiliki panjang, lebar bahkan tinggi. Tapi titik sempurna. Dimensi ini disebut dimensi nol karena dalam sistem ini tidak bisa bergerak ke manapun. Mungkin pilihan yang ada bagi sebuah titik adalah ada dan tidak ada. Seperti berkedip.
Selanjutnya ketika kita tarik garis maka kita mendapatkan satu dimensi. Dalam satu dimensi sistem ini memiliki satu kebebasan yaitu gerak ke kiri dan ke kanan. Coba bayangkan sebuah titik, dia bisa bergerak dengan bebas ke posisi manapun dalam garis. Sebuah garis yang kecil misalnya bisa bergerak ke kanan dan ke kiri dan berhenti di posisi manapun di dimensi ini. Namun bagaimanapun mereka bergerak mereka tak akan bisa bergerak seperti gerak dimensi lain yaitu atas bawah.
Selanjutnya adalah dua dimensi. Dalam dimensi ini ditambah kebebasan untuk gerak ke atas dan ke bawah. Contoh dari benda yang memiliki dimensi ini adalah gambar kubus atau segitiga. Mereka bisa bergerak bebas dalam suatu hamparan bidang dua dimensi, seperti sebuah kertas.
Tiga dimensi adalah tempat kita hidup. Dimensi ini memiliki panjang, lebar dan tinggi. Dalam dimensi ini gerak menjadi lebih bebas. Kita bisa bergerak ke atas, bawah – kiri,kanan – depan belakang. Ada tiga tipe gerak yang bisa dilakukan. Namun seperti makhluk bidang lainnya seharusnya kita tak mampu melampaui bidang dimensi kita.
Apakah dimensi hanya terbatas dimensi kita saja. Rasanya tidak. Banyak orang yang mengatakan adanya dimensi empat lima enam hingga n, dengan n=1,2,3,4,5,…
Semakin jauh mungkin akan terlihat semakin pusing dan membingungkan jika kita hanya berfokus pada ilmu sains. Namun akan menjadi sedikit nalar jika dipertemukan diranah sosial, yang juga merupakan properti dalam sudut pandang dimensi.
Pertama saya akan memulai dari pemikiran saya pada dimensi diri sendiri, saya membayangkan jika sebenarnya hanya saya sendiri yang hidup di dunia ini, saya hanyalah makhluk tunggal yang diciptakan Tuhan, dalam hal ini bukan berarti saya hidup sendirian, orang-orang, alam, bumi, rumah dan segala yang ada di sekitar saya adalah properti kehidupan, ujian-ujian kehidupan adalah ujian yang diberikan melalui properti-properti itu, yang telah diatur sedemikian rupa membentuk timeline usia kehidupan kita (takdir).
Suatu saat, saat kita bertukar pikiran dengan orang lain, dengan sahabat ataupun orang tua, kita akan saling menceritakan kehidupan dalam dimensi masing-masing, mereka memiliki kehidupan sendiri dan menjadi properti kehidupan mereka, dan saya menjadi properti kehidupan mereka, tanpa tahu seberapa lama kita akan muncul dalam timeline kehidupannya.
Orang yang memikirkan dan yang dipikirkan memiliki dimensi. Subyek dan obyek juga berdimensi. Misal, cara berpikir anak kecil tentu jelas berbeda dengan pemikiran orang tua. Seorang anak berpikir lebih sederhana dibandingkan dengan orang tua. Jadi inti dari dimensi atau dimention ini adalah Wadah itu yang menjamin substansinya. Bagaimana kita berbicara harus tahu tempat dan waktunya sehingga apa yang dibicarakan tidak sia-sia. Jadi smua dimensi tentang pengalaman hidup. Bagaimana seseorang akan mempunyai pengalaman hidup kalau tidak pernah membaca, membaca apapun yang mampu memberikannya pengalaman hidup. Pengalaman hidup yang baik tentunya disertai berpikir. Berpikir berarti tidak berada dalam keadaan diam. Batu yang terjun bebas dari puncak gunung ke lembah juga sedang berpikir karena ada gerakan yang terjadu. Gelombang laut pun juga berpikir karena setiap saat gelombang selalu bergerak. Berpikir merupakan kodrat, maka wajib bagi seseorang untuk menuntut ilmu karena menuntut ilmu itu kodrat dan sunnatulloh.
2 komentar
yang pasti ini bukan yang pertama, dan tak tahu apakah ini yang terakhir. Pernah terfikirkan sebuah nama dari banyak referensi, hingga berusaha membuat yang terbaik untuk sebuah identitas. Tapi mengapa dimensi? Apakah itu dimensi? Dimensi adalah sebuah sistem yang diukur dari kemungkinan gerak bebasnya. Dari dimensi paling kecil yakni nol dimensi jika kita tarik garis maka kita mendapatkan satu dimensi, dan seterusnya. Suatu saat, ketika kita bertukar pikiran dengan orang lain, dengan sahabat ataupun orang tua, kita akan saling menceritakan kehidupan dalam dimensi masing-masing. Jadi inti dari dimensi atau dimention ini adalah Wadah itu yang menjamin substansinya. Bagaimana kita berbicara harus tahu tempat dan waktunya sehingga apa yang dibicarakan tidak sia-sia. Seperti sebuah dimention yang baik jika dari situ memberikan seseorang pengalaman hidup.
Assalamu'alaikum
Silahkan tambahkan komentar Anda, Semoga dapat sama-sama membangun. Terima kasih.
EmoticonEmoticon