Semua mengenai pendakianku. sudah 4 tahun berjalan, tapi ternyata ku belum bisa menaklukkan ‘gunung es’ ini. Walau berat tapi keyakinan untuk selesai segera di awal tahun 2015 tidak akan dibiarkan pudar begitu saja. kan ku patri itu dalam diri, karena dengan janji ini maka aku akan berhutang untuk mempertanggung jawabkannya (dalam SQ. Al-Isra’:34).
Mengingat dahulu, banyak
catatan mimpi yang ditulis di awal pendakian, namun hingga sekarang entah sudah
sampai mana catatan itu hingga terlupa. Kata orang, ‘tulislah 100 impianmu
dalam kertas dan segera coret sebagai bukti janjimu’.
Banyak hal yang telah di
persiapkan untuk mencapai tujuan mimpi itu, namun masih banyak juga yang masih
sebatas persiapan. Tiap waktu sering tersadar untuk segera jangan kecewakan
hari esok. Namun hari berikutnya terlupa lagi. Kembali tersadar lagi untuk
segera memperbaiki hari esok. Tapi entah terus berulang kebodohan ntuk
mengulangi aktifitas yang sama. Ternyata, kesadaran ini masih sekedar pemikiran
tanpa aku berusaha bangun dari tidur nyamanku. Semua itu bukannya tak sanggup,
tapi tak berani. Ku akui itu.
Ku memang bukan tipe orang
yang bisa focus untuk banyak hal. Namun ku hanya ingin menjajarkan diri seperti
para leader di garda depan.
Ku tak berbicara bahwa itu
berat atau mudah, tapi yang pasti tidak dengan bicara saja, tapi take action.
Perencanaan yang baik adalah dengan tindakan. Oke aku mengerti itu sekarang.
Namun timbul masalah
berikutnya. Relationship? Bagaimana bisa
terfikir sampai sini? Baik, sebelumnya diawali dari sebuah hadist meriwayatkan
bahwa sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam perdagangan. Memaknai secara
sederhana bahwa 90% rezeki kan datang ketika kita memulai usaha. Tapi teryata
tidak sesimpel itu. Rezeki tak hanya sekedar materi atau harta, seperti halnya
ilmu. Seberapa bagus strategi dan perencanaan kita, kan lebih banyak ilmu baru
bermanfaat seperti ketika kita bergaul dengan orang-orang hebat yang
menghebatkan. Baru terbukti itu, dan ku baru memahaminya bahwa rezeki kan datang
ketika punya relationship yang baik pula.
Walaupun semua sudah tertulis
di Lauhul Mahfudz, namun rejeki seperti harta, ilmu, dan jodoh tidaklah kita
tunggu kedatangannya namun harus kita jemput. Hidup itu perjuangan, tinggal mau
mengawali atau mengakhiri pilihan sendiri apapun yang terjadi, karena itu
adalah konsekuensi atas pilihan lalu. Tugas sekarang tinggal terus berusaha dan
berikhtiar semaksimal mungkin.
Jadi mengenai awal dan akhir,
jadikan ini menjadi kesempatanmu, bukan karena situasi bagus datang lebih awal, tapi karena
ku harus mengambil situasi sekarang lebih awal untuk usaha ini di akhir pendakian, dan
segera mengakhiri pendakian nanti dengan membawa awalan bagus untuk kisah yang
sebenarnya. Ku tak sabar untuk segera menjemputnya.
*** oo0oo ***
1 komentar so far
Jadi mengenai awal dan akhir, jadikan ini menjadi kesempatanmu, bukan karena situasi bagus datang lebih awal, tapi karena ku harus mengambil situasi sekarang lebih awal untuk usaha ini di akhir pendakian, dan segera mengakhiri pendakian nanti dengan membawa awalan bagus untuk kisah yang sebenarnya. Ku tak sabar untuk segera menjemputnya.
Silahkan tambahkan komentar Anda, Semoga dapat sama-sama membangun. Terima kasih.
EmoticonEmoticon