Jangan takut jatuh, karena yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua.

Daftar Isi

Wednesday, June 21, 2017

Hard skills dan Soft Skills dalam Dunia Pekerjaan


Dalam dunia kerja yang dibutuhkan tidak hanya kepandaian akademik/teknis saja, namun juga non akademik. dalam dunia kerja selain mampu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan (kemampuan akademis), kita juga harus mampu beadaptasi dengan baik di dunia kerja (kemampuan non akademis).

Kemampuan akademik/teknis disebut juga hardskill, sedangkan kemampuan non akademik disebut softskill. Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sedangkan softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Hardskill dapat dilihat/diukur dari riwayat pendidikan yang didapatkan dari pembelajaran atau kegiatan akademik di sekolah, perguruan tinggi maupun dari para ahli di bidangnya. Sedangkan softskill dapat dilihat dari pengalaman dari kegiatan non akademis atau berorganisasi. soft skill tidak dapat diukur dan diamati, dikarenakan soft skill tidak memiliki tolak ukurnya. Keterampilan ini terbentuk melalui hubungan diri dengan lingkungan sekitarnya juga keinginan dalam dirinya.

Contoh kemampuan hardskill adalah keterampilan teknis seperti keuangan, komputer, kualitas, atau keterampilan perakitan. Contoh softskill adalah pribadi dan perilaku interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia misalnya, pelatihan, pembentukan tim, pengambilan keputusan, inisiatif. Contoh lain dari keterampilan-keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skills adalah integritas, motivasi, etika, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, tahan banting, kompetisi, ulet, dan lainnya. Softskill dibagi menjadi dua, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Sedangkan interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. 

Contoh Intra-personal skill:
  1. Manajemen stress (keterampilan yang memungkinkan seseorang untuk mengantisipasi, mencegah, mengelola dan memulihkan diri dari stres yang dirasakan)
  2. Manajemen waktu (kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan sumber daya yang terbatas demi mencapai tujuan yang dikehendaki)
  3. Berpikir kreatif (kemampuan melihat sesuatu yang tidak terlihat sebelumnya, menciptakan sesuatu yang baru atau memodifikasi sesuatu yang sudah ada)
  4. Bertanggung jawab (berkewajiban memikul dan menanggung akibatnya atas segala yang telah dilakukan)
  5. Bersikap Jujur (mengakui, berkata atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran)
  6. Berperilaku adil (Suatu sikap yang tidak memihak kecuali kepada kebenaran)


Contoh inter-personal skill:
  1. Kemampuan memotivasi (suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu)
  2. Kemampuan bekerjasama
  3. Kemampuan negosiasi untuk mencapai kesepakatan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda.
  4. Kemampuan komunikasi (kecakapan atau kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain)
  5. Kemampuan beradaptasi (kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya)


Perusahaan menganggap bahwa percuma jika hardskill saja yang bagus namun softskillnya tidak. Saat perekrutan karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana, yaitu memberikan pelatihan keterampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi, yaitu ”Recruit for Attitude, Train for Skill“. Pada perekrutan karyawan, kemampuan teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi, dan dapat diketahui pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’. Umumnya kelemahan di softskill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Salah satu cara mengubahnya melalui learning by doing. Selain itu, juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Namun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill pada umumnya dengan berinteraksi dan beraktivitas dengan orang lain.

Lalu manakah yang lebih penting antara Soft skill dan Hard skill?

Untuk menjawab pertanyaan apakah manusia memiliki Hard skill dan Soft skill yang baik maka kita perlu melihat keadaan tiap individu, apakah itu keadaan fisik, ekonomi, lingkungan, keluarga dll. Dalam kehidupan ini individu tidak terbebas dari kondisi yang memuaskan atau menyenangkan. Ditambahkan juga bahwa seseorang harus mensikapi kondisi tersebut apakah dengan cara meluap-luap sehingga lupa diri, ataukah menyikapinya dengan cara yang sederhana bahwa dalam hidup ada saatnya menyenangkan dan ada saatnya tidak menyenangkan. kondisi tersebut harus disikapi dengan sikap optimis, menerima sebagaimana adanya dan tidak menyalahkan diri sendiri. Dalam hal bersikap, individu harus penuh harapan dan tetap mencari solusi yang benar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain ataupun lingkungan. Kemampuan untuk memahami diri sendiri dan orang lain serta lingkungan sebagaimana adanya dan selalu berusaha berbuat yang terbaik dalam hidup merupakan hasil pendidikan yang berlangsung tanpa batas.

Hard skill sama sekali tidak ada hubungannya dengan keterampilan berhubungan dengan orang lain. Hard skill lebih mudah dipelajari karena Hard skill memiliki ilmu pasti tersendiri. Hard skill pun lebih mudah untuk diamati dan diukur. Sehingga kinerja seseorang bisa terlihat, walaupun tidak semua kinerja diukur dari Hard skill. Contoh cara lain untuk mengembangkan Hard skill adalah sering diadakan perlombaan-perlombaan. Selain itu, tidak jarang pendidik memberikan hadiah sebagai penghargaan kepada anak didiknya yang memiliki prestasi baik. Hal ini semata-mata bertujuan untuk mengembangkan Hard skill.

Selain Hard skill, seseorang tidak terlepas dari Soft skill, karena seseorang tidak terlepas dari dirinya sendiri dan orang lain. Maksudnya adalah seseorang punya akal, hati nurani yang harus dikembangkan untuk mampu mengatur dirinya sendiri dan untuk berinteraksi dengan orang lain. Soft skill merupakan karakter yang melekat pada diri seseorang. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Ada banyak cara meningkatkan Soft skill. Salah satunya melalui learning by doing. Selain itu Soft skill juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Meskipun satu cara ampuh untuk meningkatkan Soft skill adalah dengan berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain. Keinginan yang kuat dalam diri sendiri untuk mengubah karakter pribadi juga mampu meningkatkan soft skill yang kita miliki. Pengembangan Soft skill di perguruan tinggi juga dapat dilakukan melalui kegiatan proses pembelajaran dan juga kegiatan kemahasiswaan dalam kegiatan ekstra kurikuler atau ko-kurikuler. 

Sebagai contoh berikut beberapa persyaratan yang diminta oleh perusahaan yang dapat dilihat pada daftar berikut:
1.      Dapat bekerjasama dalam tim
2.      Mampu berkomunikasi secara lisan maupun tulisan
3.      Mampu menghadapi pekerjaan yang mendesak
4.      Mampu bekerja dibawah tekanan
5.      Memiliki great sense of services
6.      Mampu beradaptasi
7.      Memiliki inisiatif dengan sikap intergritas pada pekerjaan
8.      Jujur, inovatif, dan kreatif
9.      Mampu bekerja mandiri, sedikit bimbingan
10.  Memiliki kepemimpinan yang baik
11.  Bertanggung jawab dan memiliki komitmen terhadap pekerjaan
12.  Memiliki motivasi dan antusias dalam bekerja.

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar persyaratan yang dibutuhkan perusahaan adalah soft skill. Bila ada pertanyaan mengapa melatih Soft skill itu sangat penting. Jawabannya adalah karena manusia itu adalah makhluk yang subyektif. Disadari atau tidak setiap keputusan yang kita ambil sedikit banyak entah berapa persen pasti dipengaruhi oleh faktor emosional yang ada dalam diri kita. Manusia bukanlah robot yang hanya mengenal fungus Y untuk Yes dan N untuk No. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang tidak pernah lepas dari faktor subyektivitas, diakui atau tidak. Softskill itu sendiri akan nampak apabila seseorang telah menemukan jati dirinya. Namun ada juga yang tidak akan mendapatkan softskill dari dirinya sendiri apabila dia tidak ada keinginan untuk berubah yang besar dalam hidupnya dari pola hidup yang buruk ke  pola hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Karena Soft skill itu sendiri akan lahir apabila seseorang memiliki motivasi yang besar untuk berubah lebih baik dari sebelumnya.

perbedaan penting antara Hard skill dan Soft skill

Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 perbedaan penting antara Hard skill dan Soft skill, yaitu:
  1. Hard skill menggunakan kecerdasan IQ atau lebih menggunakan otak kiri (the logical center). Sedangkan Soft skill menggunakan kecerdasan EQ atau lebih menggunakan otak kanan (the emotional center)
  2. Hard skill adalah keterampilan di mana aturan tetap sama terlepas dari keadaan atau orang yang bekerja dengan kita. Dalam kantor, aturan hard skills sudah ditetapkan  oleh perusahaan, seperti standar pegawai dalam hal keterampilan yang dibutuhkan oleh kantor. Sebaliknya, Soft skill adalah keterampilan di mana perubahan aturan tergantung pada budaya perusahaan dan orang-orang yang bekerja dengan Anda. Soft skill lebih menitikberatkan kepada karakter atau pribadi seseorang.
  3. Hard skill bisa dipelajari di sekolah dan dari buku-buku atau dari para ahli di bidangnya. Sedangkan Soft skill, dapat terbentuk oleh lingkungan sekitar. Tetapi yang paling penting untuk melatih Soft skill adalah keinginan dari dalam diri orang itu sendiri.


Apa pengaruh Hard skill dan Soft skill bagi kinerja karyawan?

Hard skill sangatlah penting untuk dikembangkan, karena kemampuan seseorang untuk melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan benar adalah tergantung bagaimana Hard skill yang dia miliki. Tidak mungkin seseorang bisa mengerjakan kegiatan administrasi kantor jika dia tidak mengetahui cara melakukannya, tujuan, dan kegunaannya melakukan hal tersebut. 

Sebelum melamar sebuah pekerjaan pun seharusnya lulusan perguruan tinggi (mahasiswa) harus memperhatikan pekerjaan yang akan diterimanya dengan kemampuannya. Membandingkan kemampuan dengan pekerjaan yang akan dikerjakan adalah hal yang baik. Untuk itu untuk para calon pegawai kantor mempersiapkan dirinya dengan mengembangkan Hard skill sebagai dasar untuk melamar pekerjaan dan diimbangi dengan Soft skill sebagai landasan untuk melakukan pekerjaan. Karena di dalam kantor dewasa ini mensyaratkan adanya kombinasi yang sesuai antara Hard skill dan Soft skill, apapun posisi karyawannya. Tetapi ada juga Perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun Hard skillnya lebih rendah. Alasannya adalah memberikan pelatihan ketrampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Hal ini menunjukkan bahwa Hard skill merupakan faktor penting dalam bekerja, namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih ditentukan oleh Soft skillnya yang baik.

Kesimpulan

Soft skill dan Hard skill merupakan dua hal yang saling melengkapi. Keduanya sangat penting bagi kesuksesan di lingkungan kerja yang keras. Hard skill dan soft skill dibutuhkan untuk mengembangkan kreatifitas masing-masing individu. Kita tidak bisa hanya mengandalkan salah satu saja. Keduanya harus seimbang. Hal ini dikarenakan, soft skill dapat mempengaruhi hard skill. Sedangkan terlalu berbangga dengan hard skill akan membuat kita sombong. Untuk itu untuk para calon pekerja mempersiapkan dirinya dengan mengembangkan Hard skill sebagai dasar untuk melamar pekerjaan dan diimbangi dengan Soft skill sebagai landasan untuk melakukan pekerjaan. Dalam dunia perkantoran, seorang pegawai harus memiliki hard skill dan soft skill secara seimbang. Untuk melatih hard skill, dapat dilakukan dengan cara mengikuti pendidikan akademis, mengikuti training atau pelatihan yang dilakukan oleh para ahli di bidangnya dan membaca buku. Sedangkan untuk soft skill akan terbentuk oleh keinginan pribadi dan lingkungan sekitar. Soft skill juga dapat dilatih dengan cara mengikuti seminar-seminar manajemen atau seminar motivasi.

Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)

Bukan hanya di lingkungan akademisi kita di tuntut untuk mengembangkan sofkill kita, sebelum nantinya kita siap untuk memasuki dunia nyata (real word) tapi pengasahahan sofkill juga di dalam agama kita di suruh untuk mengasahnya keterampilan menjadi seorang yang profesional dan ahli di bidang yang digeluti.

Hadis di atas menegaskan kita untuk membangun sebuah kemampuan baik itu Hardskill maupun Sofkill. Sukses meraih cita-cita dan karir di masa depan tidak hanya ditentukan oleh hardskill, seperti tingginya nilai indeks prestasi (IP), penguasaan teori serta terampil dalam mengoperasikan peralatan laboratorium dan perangkat berteknologi tinggi. Ada banyak cerita dari orang-orang yang tidak memiliki IP yang tinggi meraih sukses dalam kehidupannya, karena mereka mengandalkan pertumbuhan softskill.

semoga artikel ini bermanfaat dan sukses untuk kedepannya!!

Diruang yang sederhana ini, saya mencoba berkarya meskipun hanya di dunia maya.

1 komentar so far

Wynn Palace, Macau - The JT Hub
The Wynn Palace 영주 출장안마 and its sister 김제 출장마사지 property the Encore, have been named "Top 10 Hotels" in 거제 출장샵 Macau. Wynn Palace 이천 출장마사지 is a luxury 군포 출장안마 and leisure resort located on

Silahkan tambahkan komentar Anda, Semoga dapat sama-sama membangun. Terima kasih.
EmoticonEmoticon

Video

loading videos
Loading Videos...