Suatu malam, seorang wanita
bernama Anisa tengah bercerita dengan sahabatnya.
Tentang calon suami yang dia
pilih menjadi calon suaminya.
“kenapa kamu memilih dia?”
sahabatnya bertanya.
Anisa hanya tersenyum.. lalu
mengambil amplop putih dan menyerahkannya pada sahabatnya itu.
“Apa ini?” sahabatnya balik
bertanya, “Udah baca aja” jawab Anisa..
Dengan perlahan ia buka amplop,
mengeluarkan selembar kertas putih dan membacanya.
---------------------------------------
Kepada YTH calon istri saya
Calon ibu anak-anak saya
Ditempat
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Mohon maaf kalau anda tidak berkenan, tapi saya mohon bacalah surat ini
hingga akhir, baru kemudian boleh anda buang atau dibakar.
Saya yang bernama alif menginginkan anda untuk menkaji istri saya. Saya
bukan siapa-siapa. Saya hanya manusia biasa.saat ini saya bekerja. Tapi saya
tidak tahu apakah nanti saya akan tetap bekerja.
Tapi yang pasti, saya akan berusaha punya penghasilan untuk mencukupi
kebutuhan istri dan anak-anakku kelak.
Saya memang masih kontrak rumah. Tapi saya tidak tahu apakah nanti akan
ngontrak selamanya. Yang pasti saya akan berusaha agar istri dan anak-anak saya
tidak kepanasan dan tidak kehujanan.
Saya hanyalah manusia biasa yang punya banyak kelemahan dan sedikit
kelebihan.
Saya hanyalah manusia biasa, cinta saya iya biasa saja.
Oleh karena itu, saya menginginkan anda membantu saya untuk memupuk dan
merawat cinta ini, agar menjadi luar biasa.
Saya tidak tahu apakah kita nanti dapat bersama-sama sampai mati,
karena saya tidak tahu suratan jodoh. Yang pasti saya akan berusaha sekuat
tenaga menjadi suami dan ayah yang baik untuk istri dan anak-anak saya kelak.
Kenapa saya memilih anda? Sampai saat ini saya tidak tahu kenapa. Saya
sudah sholat istikhoroh berkali-kali dan saya semakin mantab memilih anda.
Yang saya tahu, saya memilih anda karena Allah swt. Dan yang pasti saya
menikah untuk menyempurnakan agama saya, juga sunnah Rasullah saw.
Saya tidak berani menjanjikan apa-apa. Saya hanya berusaha sekuat
mungkin menjadi lebih baik dari saat ini. Saya mohon sholat istikhorohlah dulu
sebelum memberi jawaban pada saya. Semoga Allah ridho dengan jalan yang kita
tempuh. Amin.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
----------------------------------
“Baru kali ini saya membaca surat
lamaran yang begitu indah, sederhana, jujur, dan realistis. Tanpa janji-janji
gombal dan kata yang berbunga-bunga” Sahabatnya bergumam.
“kenapa saya memilih dia? Karena
dia manusia biasa.” Jawab Anisa mantab. “dia sadar bahwa dia manusia biasa, dia
masih punya Allah yang mengatur hidupnya. Yang aku tahu dia akan terus berusaha
tapi dia tidak menjanjikan apa-apa. Justru itu yang memberi kenyamanan
tersendiri buat aku.” Terang Anisa.
Dunia ini fana. Apa yang kita
punya hari ini belum tentu besok masih ada. Cinta itu proses. Proses dari ada, menjadi
hadir, tumbuh, kemudian merawatnya.
Manusia biasa yang berusaha
merawat cintanya menjadi cinta yang luar biasa.
surat resmi kepada calon istriku nanti..
untuk Aisyahku.
Silahkan tambahkan komentar Anda, Semoga dapat sama-sama membangun. Terima kasih.
EmoticonEmoticon