Dilihat dari segi fungsinya, bahasa
memiliki dua fungsi yaitu: pertama, sebagai alat untuk menyatakan ide, pikiran,
gagasan atau perasaan; dan kedua, sebagai alat untuk melakukan komunikasi dalam
berinteraksi dengan orang lain. Berdasar dua fungsi tersebut, adalah sesuatu
yang mustahil dilakukan jika manusia dalam berinteraksi dan berkomunikasi tanpa
melibatkan peranan bahasa. Komunikasi pada hakekatnya merupakan proses
penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Hubungan komunikasi dan
interaksi antara si pengirim dan si penerima, dibangun berdasarkan penyusunan
kode atau simbol bahasa oleh pengirim dan pembongkaran ide atau simbol bahasa
oleh penerima.
Menurut Galileo Galilei
(1564-1642), seorang ahli matematika dan astronomi dari Italia,"Alam
semesta itu bagaikan sebuah buku raksasa yang hanya dapat dibaca kalau orang
mengerti bahasanya dan akrab dengan lambang dan huruf yang digunakan di
dalamnya. Dan bahasa alam tersebut tidak lain adalah matematika. Berbicara
mengenai matematika sebagai bahasa, maka pertanyaan yang muncul kemudian adalah
dalam sudut pandang mana matematika itu disebut sebagai bahasa, dan apa
perbedaan antara bahasa matematika dengan bahasa-bahasa lainnya.
Merujuk pada pengertian bahasa di
atas, maka matematika dapat dipandang sebagai bahasa karena dalam matematika
terdapat sekumpulan lambang/simbol dan kata (baik kata dalam bentuk lambang,
misalnya ">=" yang melambangkan kata "lebih besar atau sama
dengan", maupun kata yang diadopsi dari bahasa biasa, misalnya kata
"fungsi" yang dalam matematika menyatakan suatu hubungan dengan
aturan tertentu antara unsur-unsur dalam dua buah himpunan).
Masalah yang begitu kompleks bisa
disampaikan dengan sederhana dan cantik melalui kalimat matematika. Dua baris
penuh kalimat matematika mungkin saja kalau diterjemahkan ke dalam bahasa biasa
akan menjadi berbaris-baris. Karena cantiknya bahasa matematika, beberapa orang
memanfaatkannya untuk menyampaikan pesan tertentu. Diantaranya ada yang menulis
kalimat matematika dengan benar, tapi beberapa lagi kadang menempatkan istilah
matematika tidak semestinya.
Bahasa matematika tersusun atas
simbol-simbol dan istilah-istilah yang bersifat unik. Walaupun ada beberapa
istilah yang memiliki banyak makna, tapi konteksnya tetap berbeda. Contoh
istilah yang memiliki banyak makna adalah akar. Istilah akar digunakan dalam
operasi bilangan sebagai kebalikan dari operasi pangkat. Tapi istilah akar juga
digunakan dalam persamaan. Makna akar dalam persamaan adalah nilai peubah
persamaan yang membuat persamaan tersebut menjadi benar.
Matematika adalah bahasa yang
melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
Simbol-simbol matematika bersifat "artifisial" yang baru memiliki
arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa itu, maka matematika hanya
merupakan kumpulan simbol dan rumus yang kering akan makna. Berkaitan dengan
hal ini, tidak jarang kita jumpai dalam kehidupan, banyak orang yang berkata
bahwa X, Y, Z itu sama sekali tidak memiliki arti.
Sebagai bahasa, matematika memiliki
kelebihan jika dibanding dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa matematika
memiliki makna yang tunggal sehingga suatu kalimat matematika tidak dapat
ditafsirkan bermacam-macam. Ketunggalan makna dalam bahasa matematika ini,
penulis menyebutnya bahasa matematika sebagai bahasa "internasional",
karena komunitas pengguna bahasa matematika adalah bercorak global dan
universal di semua negara yang tidak dibatasi oleh suku, agama, bangsa, negara,
budaya, ataupun bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. Bahasa yang dipakai
dalam pergaulan sehari-hari sering mengandung keraguan makna di dalamnya.
Kerancuan makna itu dapat timbul karena tekanan dalam mengucapkannya ataupun
karena kata yang digunakan dapat ditafsirkan dalam berbagai arti.
Bahasa matematika berusaha dan
berhasil menghindari kerancuan arti, karena setiap kalimat (istilah/variabel)
dalam matematika sudah memiliki arti yang tertentu. Orang lain bebas
menggunakan istilah/variabel matematika yang mengandung arti berlainan. Namun,
ia harus menjelaskan terlebih dahulu di awal pembicaraannya atau tulisannya
bagaimana tafsiran yang ia inginkan tentang istilah matematika tersebut.
Selanjutnya, ia harus taat dan tunduk menafsirkannya seperti itu selama pembicaraan
atau tulisan tersebut.
Bahasa matematika adalah bahasa
yang berusaha untuk menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional dari
bahasa verbal. Lambang-lambang dari matematika dibuat secara artifisial dan
individual yang merupakan perjanjian yang berlaku khusus suatu permalahan yang
sedang dikaji. Suatu obyek yang sedang dikaji dapat disimbolkan dengan apa saja
sesuai dengan kesepakatan kita (antara pengirim dan penerima pesan). Kelebihan
lain matematika dipandang sebagai bahasa adalah matematika mengembangkan bahasa
numerik yang memungkinkan untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif. Jika
kita menggunakan bahasa verbal, maka hanya dapat mengatakan bahwa Si A lebih
cantik dari Si B. Apabila kita ingin mengetahui seberapa eksaknya derajat
kecantikannya maka dengan bahasa verbal tidak dapat berbuat apa-apa. Terkait
dengan kasus ini maka kita harus berpaling ke bahasa matematika, yakni dengan
menggunakan bantuan logika fuzzy sehingga dapat diketahui berapa derajat
kecantikan seseorang. Bahasa verbal hanya mampu mengemukakan pernyataan yang
bersifat kualitatif. Sedangkan matematika memiliki sifat kuantitatif, yakni
dapat memberikan jawaban yang lebih bersifat eksak yang memungkinkan
penyelesaian masalah secara lebih cermat.
Matematika memungkinkan suatu ilmu
dapat mengalami perkembangan dari tahap kualitatif ke kuantitatif. Perkembangan
ini merupakan suatu hal yang imperatif bila kita menghendaki daya prediksi dan
kontrol yang lebih tepat dan cermat dari suatu ilmu. Beberapa disiplin
keilmuan, terutama ilmu-ilmu sosial, agak mengalami kesukaran dalam
perkembangan yang bersumber pada problem teknis dan pengukuran. Kesukaran ini
secara bertahap telah mulai dapat diatasi, dan akhir-akhir ini kita melihat
perkembangan yang menggermbiarakan, di mana ilmu-ilmu sosial telah mulai
memasuki tahap yang bersifat kuantitaif. Pada dasarnya matematika diperlukan
oleh semua disiplin keilmuan untuk meningkatkan daya prediksi dan kontrol dari
ilmu tersebut.
Bagi dunia keilmuan, matematika
memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi
yang cermat dan tepat. Matematika dalam hubungannya dengan komunikasi ilmiah
mempunyai perang anda yakni sebagi ratu dan sekaligus sebagai pelayan ilmu. Di
satu sisi, sebagai ratu matematika merupakan bentuk tertinggi dari logika,
sedangkan di sisi lain, sebagai pelayan matematika memberikan bukan saja sistem
pengorganisasian ilmu yang bersifat logis namun juga pernyataan-pernyataan
dalam bentuk model matematik. Matematika bukan saja menyampaikan informasi
secara jelas dan tepat namun juga singkat. Suatu rumus yang jika ditulis dengan
bahasa verbal membutuhkan rentetan kalimat yang banyak sekali, di mana makin
banyak kata-kata yang dipergunakan maka makin besar pula peluang untuk
terjadinya salah informasi dan salah interpretasi, maka dalam bahasa matematika
cukup ditulis dengan model yang sederhana sekali.
Pemodelan matematika merupakan
akibat dari penyelesaian permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
yang diselesaikan menggunakan matematika. Masalah nyata dalam kehidupan
biasanya timbul dalam bentuk gejala-gejala yang belum jelas hakikatnya. Kita
masih harus membuang faktor-faktor yang tidak/kurang relevan, mencari data-data
dan informasi tambahan, lalu kita menemukan hakikat masalah sebenarnya. Langkah
ini dinamakan sebagai mengidentifikasi masalah. Misalnya seorang pasien datang
ke dokter dengan keluhan kepalanya pusing dan perut sakit. Berdasarkan keluhan
itu dokter mengadakan beberapa tes dan dengan pengalaman dan dasar ilmunya, ia
akan mengadakan analisis, lalu memberikan diagnosis. Diagnosis inilah merupakan
identifikasi masalah. Langkah selanjutnya setelah mengidentifikasi masalah,
maka melalui beberapa pendefinisian diadakan penerjemahan masalah ke bahasa
lambang, yaitu matematika. Penerjemahan ini disebut pemodelan matematika.
Setelah model matematika jadi, maka dicari alat yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya. Pemodelan inilah yang menjadi kunci dalam penerapan
matematika. Memodelkan masalah ke dalam bahasa matematika berarti menirukan
atau mewakili objek yang bermasalah dengan relasi-relasi matematis. Istilah
faktor dalam masalah menjadi peubah atau variabel dalam matematika. Jadi, kerja
pemodelan tidak lain adalah abstraksi dari masalah nyata menjadi masalah(model)
matematika.
Selain sebagai bahasa, matematika
juga berfungsi sebagai alat berpikir. Ilmu merupakan pengetahuan yang
mendasarkan kepada analisis dalam menarik kesimpulan menurut suatu pola
berpikir tertentu. Menurut Wittegenstein, matematika merupakan metode berpikir
yang logis. Berdasarkan perkembangannya maka masalah yang dihadapi logika makin
lama makin rumit dan membutuhkan struktur analisis yang lebih sempurna. Dalam
perspektif inilah maka logika berkembang menjadi matematika, sebagaimana yang
disimpulkan oleh Bertrand Russell, "matematika adalah masa kedewasaan
logika, sedangkan logika adalah masa kecil matematika".
Komunikasi yang terjadi dengan
matematika dapat terjadi, di antaranya dalam:
- Dunia nyata, ukuran dan bentuk lahan dalam dunia pertanian (geometri), banyaknya barang dan nilai uang logam dalam dunia bisnis dan perdagangan (bilangan), ketinggian pohon dan bukit (trigonometri), kecepatan gerak benda angkasa (kalkulus), peluang dalam perjudian (probabilitas), sensus dan data kependudukan (statistika), dan sebagainya.;
- Struktur abstrak dari suatu sistem, antara lain struktur sistem bilangan (grup, ring), struktur penalaran (logika matematika), struktur berbagai gejala dalam kehidupan manusia (pemodelan matematika), dan sebagainya; dan
- Matematika sendiri yang merupakan bentuk komunikasi matematika yang digunakan untuk pengembangan diri matematika. Bidang ini disebut "metamatematika".
Jadi, sejak awal kehidupan manusia
matematika itu merupakan alat bantu untuk mengatasi berbagai macam permasalahan
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Baik itu permasalahan yang masih
memilki hubungan erat kaitannya dengan ilmu eksak ataupun
permasalahan-permasalahan yang bersifat sosial. Peranan matematika terhadap
perkembangan sains dan teknologi sudah jelas, bahkan kalau boleh penulis
katakan bahwa tanpa matematika, sains dan teknologi tidak akan dapat
berkembang.
1 komentar so far
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Silahkan tambahkan komentar Anda, Semoga dapat sama-sama membangun. Terima kasih.
EmoticonEmoticon