Semakin tinggi amanah yang manusia dapat, seharusnya
semakin sadar pula bahwa apa yang mereka kerjakan sangat berpengaruh bagi
banyak orang.
Kesadaran itu tidak sebatas kebenaran dan ketegasan
memutuskan, tapi bagaimana menjadi imam yang bisa mengarahkan seadil-adil
mungkin tanpa merugikan satu pihakpun.
Tapi aku sadar bahwasanya manusia tidak akan lepas
dari kesalahan, baik yang disengaja sampai yang tidak disadarinya, kesalahan
yang terjadi pada seorang imam besar, kesalahan yang bahkan terjadi ketika menurut
manusia kesempurnaan ada dalam hasil yang dicapai.
Sedikit manusia yang sadar bahwa walaupun usaha yang
dilakukan telah maksimal hingga merasa sepenuhnya adalah dari dirinya dan kesempurnaan
telah hampir didapat, namun banyak dari manusia yang belum menyadari bahwa
masih ada kuasa Allah SWT yang nyata akan pengaruhnya. Walau dengan nilai yang kecil, tapi
sangat berpengaruh besar yang mungkin tidak bisa dibayangkan dengan pemikiran
kita yang sungguh terbatas.
Kesempurnaan yang nyata adalah ketika kita bisa
memperbaiki kesalahan dengan setulus hati mengharapkan ridho dari Allah SWT,
dan kita menyadari bahwa dalam kesempurnaan tersebut terdapat kesalahan dan
keqilafan yang sengaja atau tidak selalu kita perbuat.
Untuk saat ini, aku menyadari bahwa menjadi imam yang baik
memanglah cukup sulit, tapi InsyaAllah dengan prinsip yang telah dibangun dengan baik bisa menjadi pondasi yang
kuat untuk membangun pilar-pilar kepemimpinan yang pastinya akan bertahap dalam
membangunnya. Hal pertama dan selanjutnya dalam aplikasi kepemimpinan adalah
pada diri sendiri, keluarga, kemudian lingkungan sekitar.
Namun sering terlintas dalam pikiran mengenai ketakutan tidak bisa menjadi imam yang baik
untuk keluarga, karena ku sadar bahwa aku bukanlah berasal dari keluarga dengan
didikan ajaran islam yang cukup baik, aku sadar bahwa dalam amanah yang besar
butuh pengorbanan yang besar pula untuk menegakkannya.
Mungkin aku sekarang dalam masa kebimbangan, bimbang
dengan apa yang telah saya lakukan benar atau salah, atau mungkin
sekarang aku kehausan, haus akan teladan seorang pemimpin dalam kehidupan… tapi yang telah saya sekarang
yakini bahwa semua yang dijalani telah ku anggap
sebagai ujian dari Allah SWT. Sering ku berfikir mungkin ini hukuman atau memang
benar ujian yang sangatlah
beda tipis,, tapi
hanya dengan keyakinan itulah paling tidak bisa membuat hatiku semakin tegar
dalam menghadapi kehidupan selanjutnya..
terimakasih .. ^^
Silahkan tambahkan komentar Anda, Semoga dapat sama-sama membangun. Terima kasih.
EmoticonEmoticon