Tidak terasa sudah, aku sedang menjalani semester 5 di universitas diponegoro jurusan matematika tercinta ini.. dengan telah cukup banyak suka dan duka perjuangan belajar dan pengorbanan baik waktu, pikiran, ataupun tenaga.
Untuk tulisan ini, aku ingin berusaha menceritakan flashback sedikit kenangan kisah perjalananku ketika SMA hingga
memasuki masa-masa kuliah yang masih saya ingat dimana mungkin beberapa
diantaranya menjadi sebuah momen yang penuh arti dan kenangan..
Oke, langsung saja.. ^^
Sebelumnya mungkin dulu aku sering di pandang oleh teman-teman ku SMA
sebagai seorang yang “kutu buku” dan
tidak sedikit pun memikirkan kesenangan ketika masa-masa remaja (ya
tentunya itu kesenagan yang positif ya..).
Memang hal itu benar adanya, karena ketika itu yang dipikirkan hanyalah
belajar, belajar dan belajar (walaupun aq sering bertanya-tanya kenapa gag
pinter-pinter.. hehe.. ). Salah satunya
mungkin karena saya adalah tipe orang yang sangat jarang yang namanya bermain
baik itu kerumah teman atau ke tempat-tempat ramai lainnya jika ndak ada
hal-hal yang cukup penting sehingga aku lakukan, walaupun itu hanya sekedar
melepas kejenuhan belajar.
karena aku yang notabene dari keluarga pas-pasan, ayahku hanyalah
seorang buruh biasa dan ibuku seorang pedagang kecil penjual jajanan anak
sekolah, sehingga semua hal bisa menjadi pertimbangan yang tidaklah sederhana
bagi kami.. kedua orang tuaku yang juga menanamkan kedisiplinan yang tinggi dan
berharap supaya aku dapat nilai tinggi dan menjadi juara kelas, sehingga hal
yang tidak begitu penting aku buang jauh-jauh dulu ketika sekolah.
Waktu itu, Karena nilai Ujian Nasional SMP ku yang tergolong rendah,
apa boleh buat saya harus menyingkirkan impianku sekolah di SMA negeri,
sehingga dengan pertimbangan orang tua aku masuk SMA Swasta, yakni SMA
Kesatrian 1 semarang. Dulu SMA yang ada
di jln pamularsih tersebut tergolong sekolah yang baik dan menjadi alternative kedua
jika tidak diterima di SMA negeri, ya termasuk saya ini.. ^^ (untuk tahun
angkatan setelah saya mungkin lebih baik lagi, karena dengan adanya kurikulum
baru, banyak sekolah-sekolah termasuk KES-ONE [singkatan dari smaku dlu]
berlomba meningkatkan kualitas dan akreditasi sekolah).
Karena SMA swasta, maka pastilah biaya pendidikan tidaklah murah,
bahkan tergolong mahal untuk ku. Untuk itu kedua orang tua ku bekerja keras
banting tulang supaya bisa menyekolahkanku hingga lulus..
Namun, walaupun begitu Alhamdulillah namanya rejeki sudah ada yang
mengaturnya, dan aku dapat menjalani persekolahan dengan lancar hingga lulus
pada tahun 2009, yah walaupun dengan nilai yang pas-pasan juga.. hehe..
Setelah lulus, orang tuaku mendorongku untuk dapat melanjutkan ke
pendidikan yang lebih tinggi.. ibuku pernah berpesan kepadaku supaya kelak
nanti punya kehidupan yang lebih layak dan bisa membahagiakan kedua orang
tuanya nanti jika punya latar belakang pendidikan yang tinggi. itu semua sama
halnya dengan pengharapan umum seluruh orang tua yang baik kepada anaknya.
Akupun mempercayai perkataan beliau hingga sekarang, walaupun memang tidak ada
jaminan pendidikan tinggi akan hidup sukses.. ya paling tidak kita sudah
berusaha dengan keras, tinggal kita serahkan kepada yang diatas.. ibarat “seseorang yang berbicara keras walaupun
salah, lebih baik dari pada diam tidak melakukan apa-apa.. karena setidaknya
dia tahu kesalahannya dan bisa memperbaikinya kembali”.. bener kan,, hehe..
namun walaupun begitu aku turut senang sekaligus bingung.. senang
karena langkah dalam perjalanan hidupku sudah mulai terlewati, dan menjadi
bingung karena bertanya-tanya “mau melanjutkan kemana?? ”. saat itu peluang yang paling besar yang aku pikirkan
adalah ke perguruan tinggi.. target yang aku tuju adalah perguruan tinggi
negeri yang ada di semarang. Saat itu Aku tidak berpikiran melanjutkan studi
diluar kota. alasannya bukan karena jauh dari orang tua, tapi yang memberatkan adalah
adanya biaya hidup tambahan selain biaya pendidikan, jadi ku urungkan niat
untuk sekolah di luar kota.
akupun langsung mencari informasi kesana kemari mengenai macam jurusan
studi dan prospeknya. Ku coba berkali-kali ujian masuk perguruan tinggi.. tapi
mungkin belum jodoh kala itu, karena satu ujianpun tak ada yang lolos. Pernah
ku mencoba mendaftar di POLINES, bahkan STAN dan STIS yang notabene sekolah
kedinasan, tapi sama juga hasilnya, tak ada yang “nyantol” satupun.
Aku mencoba bersabar kala itu, mungkin ini semua butuh proses dan
persiapan yang lebih matang lagi, karena memang jujur aku bukanlah seorang yang
dengan IQ yang pintar, tapi aku hanyalah orang “bodo” yang berusaha menjadi
cerdas dengan belajar.. akhirnya aku memutuskan untuk istirahat selama 1 tahun
terlebih dlu sambil meningkatkan persiapanku..
Seiring waktu berlalu, satu dua bulan menunggu, bosan juga menjalani
masa libur seperti seorang pengangguran yang bingung mau ngapain.. hehe.. saat
itu pernah orang tuaku mengajakku untuk mencoba mendaftar menjadi polisi,
karena memang rata-rata anak di kampungku banyak yang menjadi seorang tentara
dan polisi. Jadi tidak kaget orang tuaku berkata seperti itu. Akupun ikut saran
untuk olah raga ini dan itu dari teman bapakku yang seorang polisi.. namun setelah
aku piker-pikir kembali, hal itu tidak berlangsung lama, karena ku urungkan
niatku untuk mejadi seorang polisi. Banyak alasan yang melatarbelakangi, salah
satunya mungkin karena tanggung jawab yang besar serta bayak hal-hal yang tidak
aku sukai di kepolisian.
Akhirnya ketika awal tahun 2010 aku mencari kesibukan dengan mencoba
kerja sambil iseng-iseng mencari pengalaman, lumayan juga ada tambahan untuk
mengisi dompet, hehe.. tapi karena hanya dengan ijasah SMA, maka pekerjaan yang
bisa aku peroleh hanya sebagai pekerja pabrik biasa yang membutuhkan tenaga ekstra..
tapi aku sangat bersyukur ketika itu karena bisa sedikit kurang hidup mandiri
dan membantu ortu.. aku masih ingat betul ketika itu memperoleh gaji pertamaku
yang langsung aku gunakan untuk nraktirin keluarga.. hihi.. ^_^
Tiba saatnya pendaftaran mahasiswa baru mulai di buka dimana-mana. Namun
ketika itu,pernah tersirat dalam pikiran mungkin ini akan sulit untuk ku
lalui.. tapi aku tepis pikiran itu jauh-jauh, karena aku yakin jika ini
rejekiku, InsyaAllah dapat aku lalui dengan baik dan aku tak ingin kesalahanku
tahun kemarin terulang kembali. Akupun saat itu pasrah dan memutuskan untuk
ujian SNMPTN yang terakhir kalinya. aku mantapkan hati memilih jurusan
matematika Undip pilihan pertama dan pendidikan matematika Unnes sebagai
pilihan kedua, walau sempat ragu dengan pilihanku itu.
Waktupun berlalu, Akhirnya hari penentuan itu datang, pengumuman
siapa-siapa saja yang diterima di Universitas tambatan hati,, hehe.. dengan
rasa dag dig dug ku melihat pengumunan secara online di hape kecilku tepat jam
01.00 pagi (ketika itu pengumuman sudah bisa dilihat tepat jam 00.00 pagi,
jdi aq tak bisa tidur sebari menunggu pengumunan, hehe)..
dan akhirnya… duorr… (hihi.. maap ya jika agag berlebihan). Ternyata Aku di terima di jurusan
Matematika Universitas Diponegoro.. senang rasanya ketika itu,, belum apa-apa
aku sudah membayangkan bagaimana rasanya menjalani studi nanti.. hehe..
namun sebari menunggu registrasi mahasiswa baru, aku justru merasa
ragu, apakah aku bisa menjalani studi ini hingga selesai,, karena sudah pasti
tanggungjawabku kepada keluarga akan menjadi lebih besar dengan adanya
pengorbanan orang tua yang tidak sedikit.. aku membayangkan betapa besar
nantinya harapan orang tua yang ditanamkan kepadaku kelak.
Satu hal lagi yang membuatku ragu mengenai jurusan yang aku pilih ini,
mungkin bagi pembaca yang belum tahu.. aku dulu adalah seorang yang mendambakan
menjadi seorang ahli desain, baik itu desain arsitektur ataupun desain grafis,
karena memang sejak SMA aku sangat menyukai hal-hal yang menyangkut desain baik
itu menggambar ataupun mengolahnya dengan macam-macam software grafis yang ada
sekarang.. tapi juga tidak dipungkiri kalau matematika menjadi salah satu yang
aku sukai sejak SMP.. tapi setelah menginjak SMA passion aku sepertinya lebih mengarah ke bidang desain.. begitulah
sepertinya yang aku rasakan kala itu..
Iya tapi itu dulu, Sekarang haruslah berbeda.. banyak teori mungkin
yang mengatakan bahwa passion sangatlah menentukan kepuasan kita dalam bekerja,
namun setelah aku pahami sekarang ternyata hal itu tidak selamanya menjadi
jawaban yang paling benar.. aku syukuri keadaanku sekarang, karena sesungguhnya
sesempurna apapun rencara kita, lebih indah dan sempurna rencana Allah SWT kpd
kita.
Karena itu juga, sekarang aku sangat bersyukur karena dengan keadaanku
skarang, akan menjadi pembeda dari orang lain.. pembeda karena dasar yang
penting bukan di awal tapi pd proses, artinya bukan hanya di pilihan untuk
passion tapi lebih pada bagaimana keberjalanan nanti bisa dengan sepenuh hati
dan bertanggung jawab..
Karena itu juga, jika aku masih ragu akan pilihanku, maka aku meragukan
akan rencana Allah SWT yang telah disiapkan di depan kita dengan begitu banyak
pilihan jalan, tergantung kita bagaimana meraih suatu pilihan jalan dan
berjalan dengan sepenuh hati menuju tujuan yang pada hakikatnya sama, sehingga
dampak yang baik akan beriringan kita rasakan.. “.. apapun bidang yang kita ambil, pada hakikat punya tujuan sama yakni
untuk menambah daya fikir dan pengetahuan kita..”
Silahkan tambahkan komentar Anda, Semoga dapat sama-sama membangun. Terima kasih.
EmoticonEmoticon